Minggu, 15 Mei 2011

Waspadai Buah Apel





 



No Image

Apel yang rusak saat dipanen berisiko terkontaminasi zat racun patulin. Bahkan apel yang terlihat mulus kulit buahnya pun dapat juga terkontaminasi. Hal ini terjadi karena terbawa serangga yang menyebabkan pertumbuhan kapang secara internal pada jaringan buah.

Patulin dihasilkan oleh kapang seperti Penicillium expansum, Aspergillus, Byssochlamys dan Penicillium spp. Telah dilaporkan bahwa patulin yang sering menimbulkan masalah utamanya dihasilkan oleh  P. expansum. Kapang ini tumbuh optimum pada rentang suhu  antara 0-25oC, termasuk dalam rentang suhu lemari pendingin, dan pada kondisi pH 3,2 sampai 3,8. Kontaminan jenis ini banyak ditemukan pada buah apel maupun pada produk turunannya seperti jus apel. Kapang ini dapat tumbuh juga pada buah pir, anggur, sayuran, biji-bijian sereal, dan keju.

Patulin relatif tahan terhadap panas dan tidak akan rusak oleh pasteurisasi dengan suhu 90oC selama 10 menit. Patulin dalam jus apel akan hilang daya racunnya bila terdapat kadar sulfur dioksida yang biasanya digunakan sebagai pengawet makanan. Proses fermentasi pada jus buah akan menghancurkan patulin. Oleh karena itu patulin tidak didapatkan di dalam makanan atau minuman yang diolah melalui proses fermentasi.

Kontaminasi patulin tidak hanya terjadi pada saat pasca panen namun  bisa juga terjadi ketika buah masih di pohon. Buah yang jatuh ketika dipanen sehingga memar pun menjadi rawan terkontaminasi patulin. Walau bisa dikatakan bahwa patulin tidak memiliki cukup bukti ilmiah sebagai karsinogen atau pemicu tumbuhnya sel kanker namun kemungkinan terkonsumsi harus dihindari. Beberapa negara telah menerapkan peraturan mengenai penentuan batas maksimum yang diijinkan. Organisasi pengontrol kualitas makanan di Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menetapkan batas maksimum konsentrasi patulin adalah 50 mg/L pada sari buah apel beserta produk turunannya.

Tips untuk menghindari kedapatan patulin pada buah apel antara lain jangan mengggunakan apel yang sudah pernah jatuh kemudian disimpan lama di lemari pendingin karena ada kemungkinan terkontaminasi. Apel lebih baik disimpan di lingkungan yang dingin. Apabila buah disimpan pada suhu hangat dan tempat yang lembab maka akan cepat terserang kapang yang menghasilkan patulin, meskipun dalam  waktu singkat.


Sumber : http://www.biologi.lipi.go.id/bio_indonesia/mTemplate.php?h=3&id_berita=310

Tidak ada komentar:

Posting Komentar