Senin, 30 Juli 2012

UNTUNG TIDAK OVIPAR

Kehendak Nya emang tidak bisa ditebak , namun pasti dalam perkembangangan Visioning sangat jauh kedepan dipikirkannya ....Emang luar biasa Engkau , Aku akan selalu taat padamu


Ovipar berasal dari kata ovum yang artinya telur. Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur adalah  kelompok Aves - burung, Pisces - ikan, Reptil , Serangga dan Amphibi serta anomalia pada mamalia yaitu Platipus dan Ibu muda seperti animasi diatas hehehe

Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induknya. Embrio itu dibungkus dan dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan kuning telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru.



Pada Ayam perkembangan itu diperlukan waktu 21 hari atau 3 mingguan , pada manusia perkembangan embryo diperlukan waktu 9 bulan 10 hari 

Dari Logika inilah tulisan ini saya tulis mengapa kita tidak bertelur atau ovipar ?

Sebenarnya kita kalau dibuat bertelur sih sama Tuhan bisa dengan mudah dilakukan namun tentu  dipastikan telur yang dikeluarkan pastii berkali kali lipat ukurannya dari ukuran telur ayam melihat perkembangan waktu embryonya . Untuk itulah telur atau Ovum yang dibuat oleh wanita tidak perlu berukuran besar. Ukuran kecil saja sudah cukup , karena makanan yang ada di dalamnya diperlukan hanya untuk memenuhi kebutuhan perkembangan zygot sampai blastocyt ketika perjalanan dari tuba falopii sampai akhirnya menempel di rahim yang kemudian disambung makanan dari ibunya lewat placenta 

Ovipar ini juga tentu tidak berlaku pada Gajah yang perkembangan embryonya selama 2 tahun di kandungan Jika ia bertelur tentu Yolknya pasti berukuran sangat besar OK


OVIPAR SESUNGGUHNYA

PENDAHULUAN

Latar Belakang


  • Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embiyogenesis disebut sebagai sel embriogenik. Layaknya seperti bayi dalam kandungan, embrio ayam juga mengalami perkembangan yang signifikan dari hari ke hari. Embrio ayam di dalam telur mengalami perkembangan yang merupakan awal kehidupan dari ayam.
  • Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kuning telur (yolk), amnion dan alantois. Kantung kuning yang telur dindingnya dapat menghasilkan enzim. Enzim ini mengubah isi kuning teur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi pembawa sebagai ke oksigen embrio, menyerap zat asam dari embrio, mengambil yang sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu alantois, serta membantu mencerna albumin.

Tujuan :


  1.  Mempelajari lapisan embrional penyusun organ-organ pembentukan ayam
  2.  Mengamati perkembangan embrio ayam dari hari ke hari pada masa inkubasi

Manfaat:


  1.  Dapat mengetahui lapisan embrional penyusun organ embrio pada ayam
  2.  Dapat mengetahui perkembangan organ-organ penyusun ayam dari hari ke hari pada masa inkubasi

 
TINJAUAN PUSTAKA


  • Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan bahwa splanknopleura dan somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio hingga di atas yolk. 
  • Daerah luar tubuh embrio dinamakan daerah ekstra embrio. Mula-mula tubuh embrio tidak mempunyai batas sehingga lapisan-lapisan ekstra embrio dan intra embrio saling berkelanjutan. 
  • Dengan terbentuknya tubuh embrio, secara berurutan terbentuk lipatan-lipatan tubuh sehingga tubuh embriohampir terpisah dari yolk. 
  • Adanya lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intra dan ekstra embrio menjadi semakin jelas. 
  • Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang disebut dengan lipatan kepala dan meisahkan antara bagian intra dan ekstra embrio. Lipatan kepala membentuk sub sephal. 
  • Pada bagian lateral tubuh juga terbentuk lipatan tubuh lateral dan memisahkan bagian ekstra dan intra embrio. 
  • Bagian posterior mengalami pelipatan dan dukenal dengan nama lipatan ekor membentuk kantung sub kaudal. Lipatan-lipatan tersebut embentuk dinding saluran percernaan primitive. Bagian tengah usus tengah yang menghadap yolk tetap terbuka dan pada daerah ini, dinding kantung yolk berhubungan dengan dinding usus pada kantung yolk. 
  • Walaupun kantung yolk berhubungan dengan usus melalui tangkai yolk, namun makanan tidak diambil embrio melalui tangkai yolk .

Pembelahan lebih sukar dan terbatas pada suatu keeping pada kutup anima, disini berlangsung pembelahan partial atau meroblastis. Sel-sel yang membelah itu membentuk cangkang bentuk cakram yang disebut sebagai blastodis yang merupakan blastomer sentral yang melepasan diri dari detoplasma di bawahnya dan terbentuk rongga sempit yang merupakan bagian pinggir, blastomer tidak jelas terpisah dari detoplasma dan ia terus menerus e dalam detoplasma .

Proses morfogenetik yang disebut sebagai gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula secara dramatis. Gastrula berbeda rinciannya dari satu kelompok hewan dengan kelompok hewan yang lainnya, tetapi suatu kumpulan perubahan seluler yang sama menggerakkan pengaturan spasial embrio ini. Mekanisme seluler yang umum tersebut adalah perubahan-perubahan motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel dan perubahan dalam adhesi (penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekuler matriks ekstraseluler. Hasil penting dari gastrulasi adalah beberapa sel dekat permukaa blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasi blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut gastrula (Campbell, 1987).

   Blastulasi pada ayam termasuk blastula yang berbentuk pipih atau cakram (diskoblastik) yang mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: periblas hipoblas dan juga sentoblas. Gastrulasi pada ayam merupaan proses dari pembentukan stria primitif yang terdiri dari alur dan pematang primitif berupa garis dilinea mediana, Stria primitif berbentuk sempurna pada inkubasi telur 18 jam .

Tahap neurula ayam nirip dengan embrio katak yaitu melalui tahap keeping neural, lipatan neural, dan bumbung neural. Organogenesis merupakan proses lanjut setelah terbentuk neurula. Proses ini meliputi pembentukan bakal organ dari lapisan ectoderm, mesoderm dan endoderm. Perkembangan embio ayam pada berbagai umur inkubasi merupakan media yang jelas untuk memperlihatkan organogemesis .

METODE PRAKTIKUM

Alat dan Bahan :


  1.  Rak Alumunium
  2.  Cawan Petri
  3.  Pinset
  4.  Embrio ayam 1-7 masa inkubasi

Cara Kerja :


  1.  Sediakan Cawan petri untuk tempat embrio
  2.  Keluarkan embrio ayam umur 1-7 dari kerabang telur
  3.  Letakan pada masing-masing cawan petri
  4.  Amati setiap pertumbuhan di mulai dari hari ke 1 sampai hari ke 7
HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 1. Hari pertama dan kedua


  • Pada pengamatan perkembangan embrio ayam pada hari pertama dan kedua terdapat lempengan embrio, area ovaka, dan area pelusida. Asal mula lempengan embrio pada tahap blastodermal. Nampak ada rongga segmentasi yang terletak di bawah area pelusida, terdapat pada cincin yang berwarna lebih gelap disekitarnya.


Gambar 2. Hari ketiga


  • Pada hari ketiga nampak jalur pertama pada pusat blastoderm. Terdapat juga membrane vitelin yang memiliki peranan utama dalam nutrisi embrio. Pembuluh darah mulai berkembang. Saat inilah saat yang kritis dari kehidupan embrio, karena saat itu jantung mulai berdetak, peredaran darah dimulai dengan kerja sama antara kantung darah dengan kantung selaput kuning telur, khalaza, area ovaka, dan zona pelusida.



Gambar 3. Hari keempat


  • Mulai terbentuk jantung, hati dan darah mulai berkembang, memulai terbentuk telinga, jantung mulai berdetak, peredaran darah diawali dengan bekerja sama kantung darah dan kantung selaput kuning telur

Gambar 4. Hari Kelima


  • Hari kelima ini embrionya sudah tampak jelas kuncup-kuncup, anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala sudah berdekatan sehingga tampak seperti huruf c. sementara amnion dan alantois sudah kelihatan. Embrio sudah terletak di dalam amnion dan pembuluh sudah semakin banyak dari pada hari sebelumnya. Selain itu telah terdapat pula optic fecicel, prosencephalon, metencephalon, rombencephalon, dan umbilicalis.


Gambar 5. Hari keenam


  • Pertumbuhan pada masa ini bentuk dan letak jantung sudah mulai tergambar. Kaki, hidung dan sayap mulai terbentuk, embrio mulai berputar.

Gambar 6. Hari ketujuh

Pada pertumbuhan tahap ini sudah mulai terbentuk mata dan lidah, pembuluh darah untuk menyuplai nutrisi. Membran vitelin terus berkembang dan mengelilingi lebih dari separuh kuning telur dan alat tubuhnya mulai berkembang

PEMBAHASAN


  • Perkembangan embrio ayam terjadi dalam dua media yaitu dalam tubuh induk dan diluar tubuh induk. Perkembangan dalam tubuh induk yaitu setelah terbentuknya zigot dari persatuan sel sperma dengan ovum, maka pertumbuhan embrio pun dimulai. Sesaat setelah lima jam ovulasi, saat telur berkembang dalam isthmus terjadi pembedahan sol yang pertama. Duapuluh menit kemudian disusul didaerah lain lain dan seterusnya sehingga satu jam setelah itu pada saat telur meninggalkan  isthmus, embrio sudah tersusun dari 16 sel. Setelah empat jam di dalam uterus, jumlah sel menjadi 256 buah.
  • Telur adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat gizi seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio sampai menetas (Ir. Tutik Nuryati, M.P dkk, 2005:1).” Selama pembelahan awal seluler, terbentuk dua lapisan sel benih dimana peristiwa ini disebut dengan gastrulasi, yang biasanya dilengkapi pada saat telur dikeluarkan dari tubuh induk. Kedua lapisan ini adalah ektoderm dan mesoderm. Lapisan ketiga yaitu endoderm akan terbentuk ketika telur sudah di tempatkan di dalam incubator.
Dari ektoderm akan terbentuk sistem saraf dari bagian – bagian dari mata, bulu, paruh, kuku, dan kulit. Sedangkan dari mesoderm terbentuk tulang, otot, darah, sistem reproduksi dan sistem ekskresi. Dari endoderm terbentuk organ – organ respirasi, sekresi, serta saluran pencernaan.


  • Pada saat telur dikeluarkan, beberapa ribu sel akan dihasilkan dan blastodisc akan menggambarkan suatu unit yang kompleks. Setelah telur dikeluarkan, pembelahan seluler terus berlangsung selagi temperature di atas 75ยบ F. Sel telur tidak akan membelah lagi bila temperatur kembali rendah, oleh karena itu mulai saat telur ditelurkan sampai telur siap dimasukkan kedalam incubator, pembelahan seluler akan terhambat, artinya tidak terjadi pembelahan sel antara waktu tersebut.

Perkembangan embrio selama masa pengeraman merupakan fase kedua dari perkembangan embrio. Salah satu perubahan struktur pertama setelah telur dieramkan adalah munculnya primitive streak bersamaan dengan differensiasi mesoderm, primitive streak membentuk dua penebalan ectoderm, bermula dititik awal endoderm. Primitive streak akhirnya hilang tetapi berfungsi sebagai tempat terdapatnya sumbu exis longitudinal tubuh dan ekstremitas posterior.


  • Pada hari pertama, kepala embrio telah terbentuk dan didalamnya dapat dilihat permulaan pertumbuhan sistem saraf pusat, fore-got, dan traktus alimentarius. Pulau darah muncul didaerah ovaca, diluar tubuh embrio. Elastoderm membesar (melebar dengan cepat yang memulai proses pertumbuhan hingga mengelilingi kuning telur). 
  • Pada hari kedua jantung mulai tampak berdenyut.
  • Pada hari ketiga, lapisan endoderm melekat pada kantong kuning telur dan area ovaca berubah menjadi area vasculosa, sedangkan dipertengahannya terdapat peta takdir yang akan berkembang menjadi pembuluh darah dan butir-butir darah.
  • Pada hari keempat, terdapat pertumbuhan endoderm kearah luar untuk membentuk usus belakang yang mendorong suatu lapisan mesoderm yang masuk kedalamnya menjadi cavitis ekstra embrionik untuk membentuk alantois. Selaput ekstra embrionik terus menerus memebesar hingga mengisi seluruh ruangan serta merupakan kantong pembuluh darah yang bergabung dengan chorion sehingga kapiler-kapilernya itu berhubungan langsung dengan selaput kuning telur.
  • Embrio tidak memiliki hubungan anatomis dengan tubuh induk, secara alami terdapat selaput tertentu yang diperlukan untuk mengambil bahan makanan yang terdapat dalam telur. Selaput tersebut adalah selaput luar yang disebut kantung kuning telur yang membungkus kuning telur, selaput ini mengsekresikan enzim yang merupakan kandungan kuning telur menjadi suatu bahan makanan yang larut, dapat diserap, dan diangkat untuk perkembangan embrio. Pada embrio ayam tubuhnya terangkat dari kuning telur karena pembentukan lipatan-lipatan  tubuh yang berkontraksi di daerah pusat sehingga terbentuk tali pusar. Tali pusar ini menghubungkan embrio dengan kantung kuning telur dengan selaput ekstra embrionik lain.
  • Karena kuning telur dipakai oleh embrio, maka jumlahnya atau volumnya makin lama makin mengecil  seiring dengan pertumbuhan embrio. Kantung telur ditarik masuk kedalam  ruang perut bersama sisa kuning telur sebagai sumber makanan sementara untuk anak ayam yang baru menetas. Kantung kuning telur dihubungkan dengan tubuh embrio oleh tungkai kuning telur.
Amnion merupakan kantong yang membantu embrio muda selama perkembangannya, dimana kantung ini dipenuhi suatu cairan yang transparan dan bersifat mukoid, dihasilkan oleh dinding amnion dan kulit tubuh embrio. Menjelang kelahiran cairan ini ditelan oleh foetus kembali. Pada ayam berfungsi untuk mencegah embrio kering, meniadakan goncangan, keleluasaan embrio berubah-ubah sikap, dan menyerap albumin.

Chorion merupakan selaput perpaduan antara selaput bagian dalam kerabang telur dengan alantois. Chorion berasal dari sebelah luar zona amniotic. Pada proses pembentukan plasenta merupakan bagian dari  foetus. Bersama-sama dengan alantois membentuk selaput choriallantois. Chorion kaya akan pembuluh darah yang berfungsi menyempurnakan fungsi metabolic. Alantois merupakan selaput yang membantu system sirkulasi dan apabila telah berkembang sempurna ia akan mengelilingi embrio.

KESIMPULAN

Tahap perkembangan embrio pada ayam terdiri atas 2 fase yaitu :

  1.  Fase perkembangan awal, dalam tubuh induk
  2.  Fase perkembangan selama masa pengeraman diluar tubuh induk
Periode inkubasi normal pada telur ayam adalah 15 hari
Perkembangan embrio sangat dipengaruhi oleh suhu dan waktu
Perkembangan embrio pada hari kedua pengeraman, pertumbuhannya meliputi tahap-tahap berikut :

  1. morulasi
  2. blastulasi
  3. gastrulasi
Pertumbuhan embrio semakin mendekati kesempurnaan pada saat albumin dan kuning telur menjadi sedikit, disebabkan oleh penyerapan embrio sendiri sabagai cadangan makanan anak ayam yang baru menetas.

Rongga udara yang terdapat di bagian tumpul disetiap telur akan semakin bertambah luas sebab air dalam telur sewaktu proses lncubasi akan terus berkurang dengan cara menguap lewat dinding kulit telur.

Pada hari kesembilan belas hampir sepertiga bagian menjadi rongga udara.

Ketentuan bagi sebutir telur untuk ditetaskan adalah:

  1. Telur yang dihasilkan oleh betina yang telah dibuahi.
  2. Permukaan kulit telur licin dan rata
  3. Kerabang telur tidak terlalu tebal dan tipis
  4. Albumin merupakan kantung udara bagi embrio sehingga ia dicerna oleh allantois dan diserap oleh amnion yang menyebabkan udara bisa digunakan oleh embrio
DAFTAR KEPUSTAKAAN



  1. Bradley M, Patten.(1950). Early Embriology of The Thich. McGraw-Hill Book Company,              New York.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar