Kamis, 06 Desember 2012

HAPUSKAN PENJAJAHAN

Kemerdekaan adalah hak asasi manusia sejak dilahirkan. Manusia berhak mendapatkan kebebasan atas dirinya, hidupnya, cita-cita, dan mimpinya. Ini adalah hak mutlak istimewa yang dimiliki sejak lahir. Namun, sepanjang jaman peradaban manusia, keistimewaan ini telah banyak direndahkan bahkan dirampas, oleh dominasi pihak lain di luar dirinya, baik atas individu, kelompok, suku bangsa maupun kebangsaan untuk berbagai alasan; perluasan kekuasaan, superioritas, arogansi, penaklukan, hingga pemaksaan kehendak.
Perbuatan yang mendera kebebasan ini kemudian yang sering disebut sebagai penjajahan; perampasan dari hak hidup bebas tanpa tekanan, aniaya, ketakutan, ancaman, penderitaan batin juga fisik, penindasan dan pengekangan dalam menentukan keputusan sendiri.
Penjajahan, sering kali diasosiasikan dengan pihak lain di luar diri kita; orang lain, kelompok lain, suku bangsa lain, atau negara lain. Tetapi pernahkah Anda berpikir bahwa penjajah itu bisa berarti diri Anda sendiri, dan kemerdekaan yang sedang Anda rampas adalah kemerdekaan Anda sendiri? Anda berpikir tidak mungkin? Baiklah, coba periksa dengan seksama daftar pertanyaan berikut. Jawablah dengan sejujur-jujurnya demi perubahan total diri Anda sendiri; apakah hal-hal tersebut pernah atau sering Anda alami?
  • Apakah Anda sering ragu-ragu pada keputusan yang akan Anda buat?
  • Apakah Anda sering merasa bersalah dengan pilihan yang Anda tentukan? 
  •  Apakah Anda sering merasa dibandingkan dengan orang lain di sekitar Anda? 
  • Apakah Anda sering merasa kehilangan kendali atas hidup Anda sendiri? 
  • Apakah Anda takut pada sesuatu? Takut gagal? 
  • Apakah Anda sering curiga berlebihan pada orang lain? 
  • Apakah Anda sering merasa tidak percaya diri dengan penampilan Anda? 
  • Apakah Anda sering merasa direndahkan oleh orang lain saat mereka mengabaikan Anda? 
  • Apakah Anda sering merasa bingung pada apa yang hendak Anda kerjakan esok hari? 
  • Apakah Anda mudah lupa? Latah? Takut pada anggapan orang atas diri Anda? 
  • Apakah Anda sering merasa tidak mampu melakukan tanggungjawab yang diberikan atasan Anda? 
  • Apakah Anda sering merasa tidak sabaran, dengan ritme dan cara kerja rekan Anda, sehingga Anda terus menerus menanyai perkembangannya, dan mengarahkan mereka berulang-ulang? 
  • Apakah Anda merasa bekerja berlebihan untuk gaji yang sekedarnya?
  • Apakah Anda sering berharap jika waktu bisa dibalikkan mundur, sehingga Anda bisa melakukan sesuatu lebih baik?
Jika Anda menjawab ya pernah, kadang-kadang atau sering, maka maaf, dengan sangat menyesal Anda adalah seorang penjajah yang menjajah diri sendiri! Menjajah diri sendiri? Apa ini mungkin? Tentu saja! Coba saja lihat bagaimana respon Anda pada pertanyaan-pertanyaan singkat di atas, ini hanyalah sebagian kecil bukti bagaimana Anda telah menjajah diri Anda sendiri. Berapa lama, hanya Anda yang tahu sejak kapan sesungguhnya Anda memupuk semua perasaan-perasaan, pikiran-pikiran negatif yang telah menguasai, menganiaya, dan memblokir akal sehat, nurani, moral dan tindakan positif Anda selama ini. Disadari atau tidak, kita kerap membuat “penindasan-penindasan” atas diri kita sendiri, kezaliman yang bahkan dapat sangat berarti lebih kejam yang dari orang lain dapat perbuat atas diri kita. Masih ragu apakah ini mungkin?
Baik, coba Anda jawab pertanyaan sederhana ini, berapa sering Anda menyiksa diri dengan pikiran-pikiran Anda sendiri? Mencurigai suami, isteri, anak, atasan, bawahan, tetangga, saudara, orang-orang asing yang Anda temui, dan atas diri Anda sendiri. Anda berpikir teman kerja Anda bersekongkol menjatuhkan nama baik Anda di depan atasan, hanya karena Anda menjumpai mereka beberapa kali berbisik setiap kali Anda melewati meja mereka. Anda berpikir pasangan Anda berselingkuh karena menjawab telepon atau sms dengan sembunyi-sembunyi. Anda curiga orang lain akan mencuri prestasi dari kerja keras yang Anda telah kerjakan? Takut kehilangan wibawa kepemimpinan Anda? Kemudian, Anda mengembangkan kecurigaan Anda, menjadi ketakutan tak beralasan, menyiksa batin Anda sendiri, gelisah berlebihan, tidak dapat tidur dengan nyenyak, marah tanpa sebab jelas, bersikap apatis dan menjauhkan diri. Dan akhirnya Anda kelelahan sendiri menanggung semua beban pikiran yang Anda ciptakan sendiri, bahkan fatalnya, jatuh sakit!
Musuh terbesar diri Anda, bukan orang lain, tetapi DIRI ANDA SENDIRI! Penjajah yang terkejam yang pernah ada, bukan orang lain, tetapi ketika Anda membiarkan diri Anda tersiksa dengan pola pikir dan perasaan atas segala sesuatu yang Anda batasi sendiri. Padahal Anda adalah seorang yang merdeka; baik fisik, emosi dan batin! Anda manusia bebas! Mengapa membatasi diri dalam lingkaran-lingkaran negatif, ketidakbenaran, kepanikan dan menyerang dengan ancaman membahayakan diri sendiri? Dan ‘peperangan’ ini menjadi kian melelahkan dan tak berpeluang menang, apabila Anda tidak segera menghentikan kekuatan “penyerangan-penyerangan” atas diri Anda. Tragedi terbesar dalam hidup bukanlah kematian, tetapi apa yang mati dalam diri kita selagi kita masih hidup. (Norman Cousins)
Kita memang pemrakarsa perampasan pada kemerdekaan diri sendiri, tetapi ini yang lebih penting, hanya kita satu-satunya yang pegang kendali pada kemenangan peperangan ini.
Bagaimana caranya?
Beberapa hal berikut dapat membantu Anda mempersiapkan senjata memerangi penjajahan diri sendiri.
Nasehat Socrates kala itu dan kini tetap available denagn selalu menanyakan 3 pertanyaan diri setiap kali kita menghadapi segala sesuatu yang menyerang semangat positif Anda
  1. Apakah ini benar? 
  2. Apakah perlu di ingat? 
  3. Apakah penting diperkarakan? 
  • Jika semua terjawab tidak, berhenti, abaikan, dan lanjutkan pada hal penting lain yang Anda harus hadapi, dengan demikian, 
  • Anda tidak lagi membuka peluang-peluang destruktif yang menganiaya pikiran dan perasaan Anda. 
  • Hidup Anda nikmati dengan kebebasan tanpa belenggu di fisik, pikiran dan emosi Anda.
Selain nasihat Socrates ini juga penting biasakan membuat daftar ‘ketakutan’ atau ‘kekuatiran’ Anda, dan cari tahu bagaimana Anda dapat menanggulanginya. Sebab hampir semua serangan penindasan atas diri sendiri terletak pada ketakutan dan kekuatiran yang berlebihan.

Hal lainnya sebagai kaum beriman Anda tidak sendirian, tidak perlu panik!Bahkan ketika bantuan tidak cepat datang dari sahabat dan kerabat, ALLAH hanya sejauh doa saja!
Merdekakan diri Anda sendiri sekarang! Bebaskan belenggu dari segala bentuk penjajahan diri yang Anda ciptakan sendiri sebelum Anda membantu orang lain terlepas dari belenggu penjajahan mereka. Sebab hanya mereka yang telah bertekad, maju bertempur, dan menang yang dapat mengajari orang lain bagaimana berjuang menaklukan musuh. Ingat! Anda seorang pemimpin. Kerjakan dulu pada diri Anda, lalu tularkan keberhasilan Anda pada orang lain!
Tantangan kepemimpinan adalah untuk menjadi kuat bukan kasar, baik hati bukan lemah, berani bukan angkuh, penuh pertimbangan bukan malas, rendah hati bukan pemalu, bangga bukan sombong, penuh rasa humor tanpa menjadi konyol.
Selamat Memimpin dalam Kemerdekaan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar