Jumat, 29 Mei 2009

JARAK EDAR HEWAN UNDUR-UNDUR

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG
Undur-undur (Myrmeleon sp.) adalah kelompok binatang holometabola, yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur,larva, pupa, dan imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan hewan dewasa. Pupa adalah bentuk kepompong dimana pada saat tersebut serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ . Imago adalah fase dewasa dan fase perkembangbiakan. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, undur-undur merupakan ordo Neuroptera (serangga bersayap jala). Ciri ordo Neuroptera adalah tipe mulut menggigit dan mempunyai dua pasang sayap dan urat-uratnya berbentuk jala. Contoh : Undur-undur , mengalami metamorfosis sempurna, adapun siklus hidupnya yaitu: telur, larva, pupa/kepompong, dan imago (Kristanto,2008)
Undur-undur merupakan “anak” Kinjeng Dom atau capung jarum. Capung jarum merupakan capung kecil yang mirip jarum. Apakah benar sebutan “anak” pada undur-undur? Ataukah undur-undur sebenarnya merupakan salah satu fase dalam metamorphosis sempurna dari serangga atau insect atau heksapoda (Kawruh,2008)
Undur-undur banyak ditemui disekitar rumah yang halamannya berpasir. Rumah atau lebih tepat disebut sebagai perangkap (seperti laba-laba) terlihat seperti lingkaran atau lubang dipasir . Serangga atau semut yang melaluinya akan terjebak dalam lubang pasir tersebut sehingga tidak dapat naik, sehingga akan menjadi makanan undur-undur tersebut(Trisno,2008).
Interaksi hewan dengan lingkungannya menunjukkan hubungan timbal balik antara hewan dengan lingkungannya. Dalam hubungan tersebut kondisi dan perubahan lingkungan berpengaruh pada hewan dan hewan bereaksi terhadap kondisi atau perubahan kondisi lingkungan tersebut. Respon hewan terhadap lingkungan dapat berupa perubahan fisik, fisiologis, dan tingkah laku(Dharmawan,2005).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan terkait dengan Myrmeleon, sp, yaitu sebagai berikut :
1.Bagaimana biologi dari undur-undur (Myrmelon, sp)?
2.Bagaimana ekologi dari undur-undur (Myrmelon, sp)?
3.Apakah manfaat dari undur-undur (Myrmelon, sp)?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari praktikum ini yaitu:
1.Untuk mengetahuai biologi Myrmelon, sp.
2.Untuk mengetahui ekologi Myrmelon, sp.
3.Untuk mengetahui manfaat dari Myrmelon, sp.
4.Untuk mengetahui bagaimana pola aktivitas harian dari Myrmelaon sp.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Undur-undur
Undur-undur merupakan ‘anak’ kinjeng dom atau capung jarum. Capung jarum merupakan capung kecil yang mirip dengan jarum. Apakah benar sebutan ‘anak’ pada Undur-undur? Ataukah Undur-undur sebenarnya merupakan salah satu fase dalam metamorfosis sempurna dari serangga atau insecta (heksapoda)? Heksapoda dari kata lain yang berarti 6(enam) dan kata podos berarti kaki, jadi dapat diartikan hewan yang berkaki enam. Insecta lebih besar variasinya, sifat dan kabiasaannya. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Tubuh insecta dapat dijelaskan dengan jelas antara kepala, dada dan perut (Swanson, 2007).
Bagian tubuh dari undur-undur, antara lain:
1.Kepala, mencakup: satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (Ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas(labrum) serta bibir bawah (labium).
2.Dada (thorax) terdiri atas 3 ruas yaitu prothorax, mesothorax dan metathorax. Pada masing-masing ruas terdapat sepasang kaki. Kaki insecta memiliki banyak variasi bentuk sesuai dengan fungsinya yakni:
1.Kaki untuk menggali (anjing tanah)
2.Kaki untuk meloncat (belalang)
3.Kaki untuk berenang (kumbang air)
4.Kaki untuk pengumpul serbuk sari
5.Kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
6.Kaki untuk memegang (beleleng sembah)
Pada setiap mesothoraks dan metathoraks terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap(Haaramo,2008).
3.Perut (abdomen) memiliki 11 ruas atau beberapa ruas saja. Pada insecta betina (misalnya belalang), bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Beberapa pengetahuan lainnya yang perlu diketahui yaitu:
1.Alat pencernaan terdiri dari; mulut, kerongkongan , tembolok, lambung, usus, rektum, dan anus.
2.Sistem saraf tangga tali
3.Sistem pernafasan dengan sistem trakhea
4.Sistem peredaran darah tebuka
5.Alat kelamin terpisah (jantan dan batina), pembuahan internal.
6.Tempat hidup di air tawar dan darat(Engel,2007).
Umumnya serangga dalam perkembangannya mengalami proses metamorphosis (perubahan bentuk). Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari telur sampai dewasa. Adapula serangga yang hidupnya tidak pernah mengalami metamorphosis, misal kutu buku (Episma saccaharina) (Boutz,2003).
Berdasarkan metamorfosis, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu : Hemimetabola dan Holometabola.
1.Hemimetabola, yaitu serangga yang mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
1.Telur
2.Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
3.Imago, (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
2.Holometabola, merupakan serangga yang mengalami metamorphosis sempurna (Dunn,2005).
Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorphosis sempurna adalah telur- larva- pupa- imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan (Swanson, 2007).
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Homometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1.Neuropteran
2.Lepidoptera
3.Diptera
4.Coleoptera
5.Siphonoptera
6.Hymenoptera (Swanson, 2007).
Undur-undur merupakan ordo Neuroptera (serangga bersayap jala). Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contohnya, undur-undur yang mengalami metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva,pupa/kepompong, imago). Jadi undur-undur merupakan larva dari suatu fase dalam metamorfosis sempurna serangga (Dun, 2005).
2.2 Makanan Undur-undur
Makanan undur-undur biasanya berupa serangga kecil seperti semut. Untuk menagkap mangsanya undur-undur membuat perangkap yang terlihat seperti lingkaran atau lubang di pasir, sehingga serangga kecil seperti semut akan terjebak dalam lubang pasir tersebut dan tidak dapat naik. Untuk membudidayakan undur-undur, biasanya orang-orang memberi bubuk roti sebagai makanan undur-undur.
2.3Ekologi Undur-undur
Kekuatan hidup undur-undur jika di tempat terbuka (bukan di tanah gembur) bisa bertahan selama 2 hari. Jika disediakan tanah gembur, maka akan bertahan hidup cukup lama. Dan tak lupa diberi bubuk roti sebagai makannya. Undur-undur hidup di dalam tanah kering gembur, tidak berlembab, dan bisanya berada di daerah perkampungan karena kalau di kota sekarang ini tanahnya sudah terkontaminasi dengan berdirinya gedung-gedung bertingkat dan tanah berubah menjadi aspal dan tembok. Sedangkan habitat undur-undur yang berkualitas biasanya terdapat di daerah pegunungan. Alat reproduksi pada Myrmeleon sp. Sebagaimana hewan umunya, alat kelamin jantan dan betina terpisah. Adapun makanan hewan ini berupa semut dan serangga kecil lainnya (Djarubito, 1998).
Suhu berperan penting dalam menunjukkan spesies pada saat tertentu karena setiap makhluk hidup mempunyai batas suhu minimal, optimal, dan maksimal tertentu.suhu optimal untuk undur-undur adalah 27 derajat celcius. Kelembapan udara di sekitar undur-undur adalah 55%-56%.
2.4 Manfaat Mrymeleon, sp
Adapun manfaat dari undur-undur, yaitu sebagai obat alternatif mengatasi diabetes. Binatang kecil yang bisa dijumpai disekitar rumah yang berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah. Undur-undur mempunyai nama latin Mrymeleon sp. Ternyata berkasiat menurunkan kadar gula penderita diabetes (Penny, 1997).
Berdasarkan penelitian yang diketahui Tyas Kurniasih dari UGM Jogjakarta yang berjudul Kajian Potensi Undur-undur Darat (Mrymeleon, sp) pada tahun 2006, binatang ini mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketikan insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan. Dimana insulin sebagai penghasil energitubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit (Swanson, 2007).
Undur-undur sejak lama dikenal masyarakat Tiongkok untuk pengobatan diabetes. Biasanya, undur-undur mentah dimasukan kedalam kapsul atau dicampur bahan herbal lain lalu ditelan. Cara pengobatan alternatif ini sekarang mulai diburu pasien diabetes, karena lebih terjangkau oleh masyarakat(Penny, 1997
Jika menelan hewan ini terlalu banyak menyebabkan badan panas. Hewan ini tidak mudah mati meskipun dikirm keluar kota. Dalam kondisi tertutup ditaruh plastik, undur-undur tetap hidup asal ada pasir dan semut. Namun kalau terkena air kasiatnya akan hilang, undur-undur juga tidak boleh dimakan dalam keadaan mati. Jikan merasa jijik, pasien bisa memasukan kedalam kapsul kosong lalu dimakan dengan dorongan air. Sedangkan predator dari hewan ini, yaitu hewan yang memiliki ukuran yang lebih beser dan kuat, seperti ayam (Kristanto, 2008).

BAB III
HASIL PENGAMATAN
Data Pengamatan
Adapun data yang diperoleh setelah kelompok 3 melakukan pengamatan lapang. Lokasi pengamatan ini di Jln. Tlogomas Gang 15 C No. 02 (Kontraan Imam, pada hari rabu dari jam 06.00-18.00. Dengan demikian diperoleh data seperti dibawah ini:




BAB IV
PEMBAHASAN
Klasifikasi Ilmiah Myrmeleon sp.
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Neuroptera
Superfamily : Myrmeleontidea
Familia : Myrmeleontidae
Genus : Myrmeleon
Species : Myrmeleon, sp (Boutz, 2003).
Berdasarkan pada data hasil yang diperoleh dari pengamatan yang telah dilakukan dan kajian pustaka diatas. Dapat diketahui bahwa undur-undur (Myrmeleon sp) lebih menyukai tempat hidup atau tanah yang kering dan terlindungi dari sinar matahari secara langsung dari pada tanah yang basah. Hal ini dapat dilihat dari tempat dalam percobaan, ada tanah yang dalam keadaan basah dan tanah dalam keadaan kering dimana undur-undur lebih lebih mendekati tempat kering. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa undur-undur (Myrmeleon sp) hidup di tanah kering gembur, tidak berlembab yang memiliki intensitas cahaya yang rendah, tertutupi, dan bertekstur halus.. Selain itu juga, suhu yang paling optimal untuk kehidupan undur-undur, yaitu berkisar antara 25-300C, dimana tempat pengamatan juga bersuhu 200C dengan pH tanah 6,4. Selain itu Dari hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa undur-undur memerlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan tempat yang cocok dan untuk menggali lubang untuk bersarang. Tetapi dalam menangkap semut atau mangsa yang lain, undur-undur tidak memerlukan waktu yang lama sehingga dalam beberapa detik semut sudah ditarik kedalam lubang undur-undur.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1.Habitat undur-undur ditanah berpasir, gembur dan kering.
2.Suhu lokasi pengamatan undur-undur ini, yaitu 270C dengan pH tanah 4,6.
3.Makanan hewan ini berupa serangga, seperti semut yang dijebak dengan lubang yang sengaja dibuat sebagai perangkap mangsa.
4.Dalam membuat sarang undur-undur memerlukan waktu yang cukup lama tetapi dalam menangkap mangsa tidak memerlukan waktu yang lama.

4.2 Saran
Undur-undur dapat dimanfaatkan sebagai obat Diabetes. Oleh karena itu masyarakat sebaiknya lebih mengetahui tentang manfaat yang sangat hebat tersebut agar tidak terlalu sulit untuk menemukan obat alternatif baru untuk penyakit Diabetes yang murah, mudah dijangkau dan didapat oleh masyarakat. Karena itulah diperlukan studi yang lebih mendalam tentang undur-undur dan manfaatnya bagi kehidupan.


DAFTAR PUSTAKA
Botz, Jason T., dkk.2003. effects of Slope and Particle Size on ant Locomotion: implications for Choice of Substrate by Antlions. Journal of the Kansas Entomological Society 76(3): 426-435
Dharmawan, Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang: UM Press
Djarubito, 1998. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Dunn, Anne K., and V. Eric. 2005. Ameircan Society for Microbiology Culture-Independent Characterization of the Microbiota of the Ant Lion Myrmeleon mobilis (Neuroptera:Myrmeleontydae). Departement of Microbiology, University of Georgia, Athens, Georgia 30602
Engel, Michael S. and Grimaldi, David A. 2007. The neuruopterid fauna of Dominican and Mexican amber (Neuropterida, Megaloptera). American Museum Novitates 3587:1-58
Haaramo, Mikko. 2008. Mikko’s Phylogeny Archive: Neuroptera. Version of 2008-MAR-11. Retrieved 2008-APR-27
Kawruh,2008. Kehidupan Undur-Undur. Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kristanto, 2008. Hewan Darat. Surabaya: PT. Sentral Pujo.
Penny, 1997. Obat Alternatif Diabetes Militus. Jakarta: PT. Bumi Sakti.
Swanson, Mark. 2007. The Antlion Pit- “Antlion” in the World’s Languages. Retrieved 2008-May-04
Trisno, 2008. Hewan dan Habitatnya. Bandung: PT. Adi Sucipto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar