Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Sumsel Permana menyebutkan, kelima negara itu adalah Turki, India, Amerika Serikat, Kanada, dan Italia. Saat ini, setidaknya sudah tiga perusahaan energi yang telah mengikuti proses tender pemanfaatan energi panas bumi (geothermal) di Sumsel. "Semua investor akan dipilih melalui proses lelang dan tender. Tawaran terbaik dan tertinggi yang akan kami terima," kata Permana, Rabu (30/3/2011) di Palembang.
Menurut Permana, investasi energi panas bumi merupakan salah satu potensi daerah yang terus ditawarkan kepada investor asing. Hal ini karena perusahaan energi asing mempunyai keahlian dan sarana yang memadai untuk mengolah potensi energi panas bumi.
Meskipun demikian, kata Permana, hasil pengolahan energi panas bumi tersebut tetap harus dijual kepada Perusahaan Listrik Negara untuk memenuhi energi dalam negeri.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumsel Robert Heri mengemukakan, sampai saat ini, potensi sumber energi Sumsel masih sangat besar. Selain energi panas bumi, kandungan batubara di Sumsel pun terbilang sangat tinggi.
Saat ini, Sumsel mempunyai potensi sebagai salah satu pemasok pasar batubara terbesar di Indonesia dengan kemungkinan produksi mencapai lebih kurang 10 juta ton lagi. "Produksi batubara Kalimantan sudah mulai jenuh, sehingga Sumsel menjadi salah satu pemasok pasar batubara paling potensial," kata Robert.
Menurut data Dinas Pertambangan dan Energi Sumsel, konsentrasi sumberdaya panas bumi di wilayah itu terduga terdapat di enam lokasi, yaitu Rantau Dedap dan Lumut Balai di Kabupaten Muara Enim; Ulu Danau, Marga Bayur, dan Wai Selabung di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; serta Tanjung Sakti di Kabupaten Lahat.
Potensi energi panas bumi di Sumsel sekitar 7,04 persen dari potensi energi panas bumi nasional dan 13,82 persen dari potensi energi panas bumi Sumatera yang mencapai 13.82 Megawatt daya listrik.
http://regional.kompas.com/read/2011/03/30/1957564/Lima.Negara.Berminat.Energi.Panas.Bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar