Senin, 28 November 2011

Globalisasi dan HIV/AIDS, Ikuti Atau Tinggalkan

       Menurut seorang profesor ahli hubungan sosial dalam salah satu seminar yang pernah saya ikuti dikampus, Globalisasi didefinisikan sebagai hubungan terhadap seluruh masyarakat di dunia yang tanpa batas dan dimana saja. Globalisasi menuntut kita untuk dapat bergaul dan berinteraksi dengan seluruh orang tanpa canggung untuk sebuah tujuan. Namun globalisasi ini ditanggapi bergam oleh banyak pihak, ada yang mengganggap positif dan ada pula yang mengganggapi negatif. Tetapi semuanya kita kembalikan kepada diri kita, tergantung bagaimana kita memanfaatkan masa ini.
HIV
Globalisasi Baik atau Buruk?

Pengaruh Globalisasi terhadap Perkembangan HIV/AIDS.
       Hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi memiliki dampak terhadap penyebaran virus dan penyakit mematikan HIV/AIDS. Sebab era globalisasi menyebabkan terjadinya pergaulan tanpa batas dan kemungkinan penyebaran virus HIV/AIDS semakin merajalela. Faktanya bahwa pada  tahun 2010 ada 20.564 kasus HIV/AIDS yang terjadi di Indonesia. Angka yang sangat besar dan pasti akan semakin bertambah setiap tahun. Penyakit HIV/AIDS secara langsung berdampak pada penurunan kualitas  SDM manusia, apalagi penyakit HIV-AIDS dapat menurun kepada keturunannya kelak. Ini hanya kasus di Negara Kita tercinta Indonesia, lalu bagaimana dengan kasuss di negara lain di berbagai belahan dunia?. Sungguh Ironis. Mulai saat ini segera kita kampanyekan untuk memberantas penyebaran HIV-AIDS mulai dari yang sederhana
Organisasi dan Pergaulan Positif.
Sampai detik ini pembunuh Virus HIV/AIDS belum pernah ditemukan, walau sudah dilakukan ribuan kali penelitian oleh para pakar Virus tetapi hasilnya juga masih nihil. Saat ini upaya yang dilakukan hanyalah upaya untuk meminimalisisir dampak virus HIV-AIDS terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Kita tidak bisa tinggal diam melihart kasus besar yang dapat memusnahkan peradaban manusia. Sebaiknya dilakukan upaya pencegahan dini terhadap anak-anak dan remaja yang akan jadi pewaris Bumi ini. Mulai dari memperkenalkan diri kepada anak-anak tentang bahaya pergaulan bebas, penggunaan jarum suntik bekas. Sehingga dapat mengantarkan anak menjadi soerang remaja yang paham dan siap untuk tidak mendekati hal-hal tersebut.
Penyebaran HIV-AIDS dapat terjadi karena adanya pertukaran cairan tubuh dengan penderita HIV-AIDS, sebab Virus HIV hanya dapat menular apabila melalui darah, sedangkan melalui sentuhan tidak bisa.
Solusi Menghadapi Aids dalam era globalisasi.
Tak bisa dipungkiri bahwa anak-anak remaja bakalan ikut masuk kedalam era globalisasi, tetapi tidak terjerumus kepada HIV-AIDS. Beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah dengan bergabung kepada kelompok yang mempunyai visi dan misi yang positif, menyibukkan diri dengan kegiatan ekstra yang positif. Sebab lingkunganlah yang dapat merubah kepribadian manusia. Bukan manusia yang merubah lingkungan. Tunjukkan pada dunia bahwa dengan bersikap positif dan berada dilingkungan positif kita dapat berprestasi dan menunjukkan kepada dunia tentang diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar