INFEKSI JAMUR PADA MANUSIA :
DIBEDAKAN ATAS :
- INFEKSI SISTEMIK
- DERMATOFIT
- MUKOKUTAN
INFEKSI SISTEMIK :
- Infeksi dalam ( internal)
- Infeksi subkutan
INFEKSI DALAM ( INTERNAL)
Infeksi ini meliputi
Infeksi ini meliputi
- Aspergilosis
- Blastomikosis
- Koksidiodomikosis
- Kriptokokosis
- Histoplasmosis
- Mukormikosis
- Kandidiasis
- Infeksi bawah kulit
- Kromomikosis
- Misetoma
- Sporotrikosis
INFEKSI DERMATOFIT:
meliputi :
meliputi :
- Trichophyton menyerang kulit
- Epidermophyton rambut dan kuku
- Microsporum
INFEKSI MUKOKUTAN :
meliputi :
meliputi :
- Kandida à menyerang mukosa dan daerah lipatan kulit yang lembab.
- Kandidiasis mukokutan ( kronis) à mukosa kulit dan kuku
Dasar Farmakologis Terapi Infeksi Jamur
Obat / Anti Jamur yang digunakan untuk INFEKSI JAMUR SISTEMIK ini meliputi Produk farmasi berupa
- Amfoterisin B
- Flusitosin
- Imidazol dan Triazol
- Kaspofungin
- Terbinafin
Obat / Anti Jamur yang digunakan untuk UTK INFEKSI DERMATOFIT DAN MUKOKUTAN ( INFEKSI JAMUR TOPIKAL ) meliputi Produk farmasi berupa
- GRISEOFULVIN
- IMIDAZOL DAN TRIAZOL
- TOLNAFTAT DAN TOLSIKLAT
- NISTATIN
Obat . Anti jamur lainnya yang juga bisa digunakan yaitu
- Asam Benzoat
- Asam Salisilat
- Asam Undesilenat Haloprogin
- Siklopiroks Olamin
- Terbinafin
DETAIL
AMFOTERISIN B
AMFOTERISIN B
- KARAKTER AMFOTERISIN B
- Menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang
- Aktivitas antijamur nyata pada pH 6,0-7,5 tapi berkurang pada pH lbh rendah
- Bersifat fungistatik atau fungisidal tergantung dosis dan sensitivitas jamur yang dipengaruhi
MEKANISME KERJA à
- Obat ini berikatan kuat dengan ergosterol pada membran sel jamur à membran sel bocor à hilang bbrp bahan intrasel à kerusakan tetap pada sel
- Bakteri, virus, riketsia tidak dipengaruhi oleh obat ini à tidak punya gugus sterol pada membran selnya
- Pengikatan kolesterol pada membran sel hewan dan manusia oleh antibiotik ini à salah satu penyebab efek toksiknya.
- Resistensi thd obat ini à perubahan reseptor sterol pada membran sel
FARMAKOKINETIK
- Sedikit sekali / tidak diserap mel sal cerna
- Suntikan dimulai dengan dosis 1,5 mg/hari, di tingkatkan secara bertahap spi dosis 0,4-0,6 mg/kgBB/hari à kadar puncak 0,5-2ug/ml pd kadar mantap
- Waktu paruh 24-48 jam pd dosis awal, diikuti oleh eliminasi fase kedua dgn waktu paruh 15 hari ( kadar mantap tercapai stlh bbrp bulan pemakaian) 95% obat beredar dlm plasma à terikat lipoprotein
- Mungkin dapat menembus sawar uri, sebagian kecil mencapai CSS, humous vitreus dan cairan amnion
- Ekskresi melalui ginjal lambat sekali ( hanya 3% dr jumlah yg diberikan selama 24 jam)
EFEK SAMPING :
- kulit panas
- keringatan
- sakit kepala
- demam
- menggigil
- lesu
- anoreksia
- nyeri otot
- flebitis
- kejang
- penurunan fungsi ginjal ( terutama pemberian suntikan )
- Spektrum lebar, bersifat fungisidal à obat pilihan utk hampir semua infeksi jamur
- Terapi infeksi jamur : Koksidioidomikosis, para koksidioidomikosis, aspergilosis, kromoblasto- mikosis dan kandidiosis
- Mungkin efektif àmaduromikosis /misetoma dan mukormikosis ( fikomikosis)
- Obat terpilih à utk blastomikosis
- Tetesan topikal àkorneal dan keratitis mikotik ( efektif )
- Endoftalmitis à suntikan intraorbital
FLUSITOSIN
AKTIVITAS ANTIJAMUR:
- Spektrum antijamur agak sempit
- Efektif utk terapi kriptokokosis, kandidiasis, kromomikosis, torulopsis dan aspergilosis
- Cryptococcus dan Candida à dapat resisten selama terapi dgn flusitosin
MEKANISME KERJA :
- Obat ini masuk sel jamur dgn bantuan sitosin deaminase à dlm sitoplasma bergabung dgn RNAà 5 FU dan fosforilasi
- Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit fluorourasil
- Pada sel mamalia keadaan ini tidak terjadi à flusitosin tidak diubah menjadi fluorourasil
FARMAKOKINETIK :
- Diabsorpsi cepat dan baik mel sal cerna
- Absorpsi diperlambat àmakanan, suspensi Al hidroksida/ Mg hidroksida dan neomisin
- Per oral àkadar puncak dlm darah sekitar 70-80 ug/ml dicapai dlm 1-2 jam setelah pemberi an dosis 37,5 mg/kgBB.
EFEK SAMPING :
- kurang toksik dibandingkan amfoterisin B
- menimbulkan anemia
- leukopenia
- trombositopenia ( pasien kelainan hematologik sedang terapi radiasi atau obat supresi fungsi sutul)
- mual, muntah, diare dan enterokolitis hebat
- tidak bersifat nefrotoksik
INDIKASI:
- Tunggal Flusitosin àinfeksi Cryptococcus neoformans, beberapa spesies candida dan infeksi kromoblastomikosis
- Meningitis oleh Cryptococcus à kombinasi 100-150 mg/kg BB/hari Flusitosin dengan 0,3 mg/kg BB/hari Amfoterisin B
- Kombinasi diatas àobat terpilih utk infeksi Kromoblastomikosis
IMIDAZOL DAN TRIAZOL
Kelompok IMIDAZOL terdiri dari
- Ketokonazol
- Mikonazol
- Klotrimazol
- Itrakonazol
- Flukonazol
- Vorikonazol.
- Imidiazol maupun Triazol mempunyai kemampuan spektrum anti jamur luas
ANTIJAMUR SISTEMIK yang banyak digunakan:
- Ketokonazol
- Itrakonazol
- Flukonazol
- Vorikonazol
KASPOFUNGIN
- Antijamur sistemik dari kelas baru Eikokandin
- Bekerja dengan menghambat sintesis beta (1,3)-D-glukan, suatu kompenin esensial yg membentuk dinding sel jamur
- 97% obat dalam darah terikat protein
- Masa paruh eliminasi 9-11 jam
- Metabolisme lambat dengan cara hidrolisis dan asetilasi
- Ekskresi melalui urin sedikit sekali
INDIKASI : infeksi jamur sbb:
- Kandidiasis invasif ( kandidemia pada penderita neutropenia atau non netropenia)
- Kandidiasis esofagus
- Kandidiasis orofarings
- Aspergilosis invasif yg sdh refrakter terhadap antijamur lain.
TERBINAFIN
Anti Jamur kelompok ini
- Bersifat keratofilik dan fungisidal
- Mempengaruhi biosintesis ergosterol dinding sel jamur mel penghambatan enzim skualen eposidase pada jamur ( bukan melalui penghambatan enzim sitokrom P450)
Penggunaan :
- Terapi Dermatofitosis àterutama Onikomikosis
- Terapi kandidiasis kutaneus dan tinea versikolor à kombinasi dengan imidazol atau triazol ( monoterapi < efektif )
- Tersedia dlm bentuk tablet oral
Farmakokinetik :
- absorpsi mel sal cerna baik
- bioavailabilitas oral hanya 40% ( mgal metab
- lintas pertama di hati )
- terikat dgn protein plasma lbh dr 99%
ANTIJAMUR UNTUK INFEKSI DERMATOFIT DAN MUKOKUTAN
GRISEOFULVIN :
- Efektif thd jamur dermatofit à trichophyton, epidermophyton, mikosporum
- Tidak efektif thd bakteri, jamur lain dan ragi, actinomyces dan nocardia
à Obat ini akan menghambat mitosis sel muda dengan mengganggu sintesis dan polimerisasi asam nukleat
Farmakokinetik :
- Absorpsi pd sal cerna bgn atas kurang baik ( obat ini tidak larut dlm air )
- Preparat btk < kecil ( micronized ) à diserap lbh baik
- Absorpsi meningkat bl bersama makanan berlemak
- Di metabolisme di hati ( metabolit utama 6-metilgriseofulvin)
- Waktu paruh kira-kira 24 jam
- 50% dosis oral dikeluarkan bersama urin dlm btk metabolit selama 5 hari.
INDIKASI :
- Memberikan hasil baik terhadap penyakit jamur di kulit, rambut dan kuku
- Gejala pada kulit berkurang dalam 48-96 jam ( sembuh sempurna stlh bbrp minggu)
- Infeksi kuku tangan butuh waktu 4-6 bulan
- Infeksi kuku kaki butuh waktu 6-12 bulan
- Kandidiasis dan tinea versicolor tidak dpt diobati dgn Griseofulvin
- Dosis tgi griseofulvin à karsinogenik dan teratogenik
IMIDAZOL DAN TRIAZOL
MIKONAZOL:
- Menghambat aktivitas jamur trichophyton, epidermophyton, microsporum, Candida dan Malassesia furfur
MEKANISME KERJA
- àMikonazol masuk kedlm sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel
- à permeabilitas thd zat intrasel meningkat
- à sintesis asam nukleat / penimbunan peroksida dlm sel jamur
- àkerusakan
Indikasi mikonazol topikal à
- dermatofitosis
- tinea versikolor
- kandidiasis mukokutan
KLOTRIMAZOL:
- Berbentuk bubuk tidak berwarna
- tidak larut dlm air
- larut dlm alkohol dan kloroform
- sedikit larut dalam eter
Secara topikal untuk pengobatan
- tinea pedis
- kruris
- korporis
- tinea versicolor
- Juga utk infeksi kulit dan vulvovaginitis oleh C.albicans
- Tersedia dlm bentuk krim dan larutan 1% à 0les 2 kali sehari
TOLNAFTAT dan TOLSIKLAT
- Adalah suatu tiokarbamat yang efektif utk terapi sebgn besar dermatofitosis
- Tidak efektif terhadap kandida
- Tersedia dlm btk krim, gel, bubuk, cairan aerosol atau larutan topikal kadar 1%
- Diberikan lokal 2-3 kali sehari
- Gatal hilang dlm 24-72 jam
- Lesi hiperkeratosis àtolnaftat bergantian dgn salep asam salisilat 10%
- TOLSIKLAT : jrng digunakan, spektrum sempit
NISTATIN
- àMenghambat pertumbuhan jamur dan ragi
- Tidak aktif thd bakteri, protozoa dan virus
MEKANISME KERJA:
- Tergantung ikatan dgn sterol pada membran sel jamur atau ragi terutama ergosterol
- à perubahan permeabilitas membran sel
- à sel akan kehilangan berbagai molekul kecil
- Terutama utk infeksi kandida di kulit infeksi pada selaput lendir dan saluran cerna
Note:
- Paronikia, vaginitis, kandidiasis oral dan sal cerna à cukup diobati secara topikal
- Kandidiasis di mulut, esofagus dan lambung ( mrpkn komplikasi peny darah ganas yang mendpt terapi imunosupresif ) àrespons baik dgn nistatin
- Bl tdk ada perbaikan àketokenazol
- E.S àjarang ditemukan (mual, muntah, diare ringan akbt pemberian oral)
- Dosis dlm unit ( 1 mg obat ini mgdg 200 unit nistatin). Tersedia dlm btk krim, bubuk, salep, suspensi dan obat tetes
ANTIJAMUR TOPIKAL LAIN
ASAM BENZOAT DAN ASAM SALISILAT
- Kombinasi asam benzoat dan asam salisilat dalam perbandingan 2:1 ( 6% dan 3%) à salep Whitfield
- Asam benzoat àefek fungistatik
- Asam salisilat àkeratolitik
ASAM UNDESILENAT:
- dosis biasa à efek fungistatik
- Dosis tinggi, pakai lama à efek fungisidal
- Obat ini aktif thd: epidermophyton, trichophy- ton dan microsporum
HALOPROGIN:
- Merupakan antijamur sintetik
- Bersifat fungisidal à epidermophyton, trichophyton, microsporum dan malassezia furfur
- Sedikit sekali diserap melalui kulit
SIKLOPIROKS OLAMIN:
- Antijamur topikal spektrum luas
- Penggunaan kulit àdermatofitosis, kandidiasis dan tinea versikolor
TERBINAFIN
- Digunakan utk terapi dermatofitosis terutama onikomikosis
- Terbinafin topikal tersedia dalam bentuk krim 1% dan gel 1%
- Topikal digunakan untuk pengobatan tinea kruris dan korporis diberikan 1-2 kali sehari selama 1-2 minggu
PEMILIHAN PREPARAT
- Infeksi jamur paling sering ditemukan à infeksi non sistemik
- Dermatofitosis dapat diatasi dengan obat bebas à tolnaftat dan asam undesilenat
- Efektivitas sedang àhaloprogin
- Infeksi lebih berat àgol imidazol ( mikonazol klotrimazol )
Lesi hiperkeratosis pada kuku dan telapak à
- Kombinasi antijamur topikal yang poten dengan zat keratolitik mis asam salisilat
- Infeksi berat pada kepala, telapak dan kuku à griseofulvin selama beberapa bulan
- Utk pengobatan onikomikosis àitrakonazol atau terbinafin ( lebih banyak dipilih)
- Untuk terapi tinea versikolor à selenium sulfida, Natrium tiosulfat 25% dengan asam salisilat 1%
- Kl tidak berhasil àtolnaftat, haloprogin dan gol imidazol seringkali berhasil
Kandida à
- Floral normal yang dapat menjadi patogen pada penderita yg daya tahannya menurun
- .Daerah yang terserang adalah kulit lembab dan mukosa àrongga mulut, saluran cerna, perianal, vulvovaginal dan daerah lipatan kulit
- Diatasi dengan àtopikal haloprogin, nistatin, amfoterisin B, mikonazol, klotrimazol dan imidazol lain
- Bila hasil tidak memuaskan à ketokenazol oral
- Kombinasi kortikosteroid + antijamur topikal à terapi jangka pendek pada infeksi dgn tanda radang yang jelas
Bila peradangan telah reda, rasa gatal sdh berkurang
- à terapi lanjut antijamur saja Mikosis Sistemik
- àagak jarang ditemukan, tp berbahaya dan sifatnya kronis
- à AMFOTERISIN B efektif utk infeksi sitemik berat ( krn toksisitasnya diberi dlm infus di RS)
- Vorikonazol à Antijamur baru utk infeksi sistemik , spektrum luas
- à oral, toksisitasnya rendah. Lebih aktif thd Sp Aspergilus dp amfoterisin B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar