Seleksi alam bukanlah satu-satunya komponen evolusi. Keanekaragaman dimana seleksi alam berlaku harus datang entah dari mana, biasanya dari mutasi acak. “Kebetulan” atau “keacakan” digunakan disini dalam arti khusus dengan melihat pada keberhasilan reproduktif (kebugaran), tanpa korelasi antara probabilitas mutasi tertentu dan pengaruhnya pada kebugaran. Tidak ada persyaratan kalau mutasi harus kebetulan, seleksi alam bekerja baik tanpa melihat sumber keragaman, sepanjang laju kemunculan mutasi baru tidak lebih besar daripada laju seleksi alam yang dapat membuang varian yang gagal. Pandangan utama Darwin adalah evolusi dapat bekerja, dan membangkitkan ilusi desain, bahkan bila mutasinya acak dan tidak berarah. Jean Baptiste Pierre Antoine de Monet, Chevalier de Lamarck (1744-1829) merumuskan sendiri teori mereka mengenai evolusi tak acak satu generasi sebelum Darwin, berdasarkan pada pewarisan sifat yang diperoleh. Akuisisi karakter ini dapat dipandang sebagai mutasi tak acak. Evolusi Lamarckian akan bekerja dalam biologi lebih baik lagi daripada evolusi Darwin, jika saja ada bukti empiris yang teramati pada pola mutasi biologis yang ternyata benar-benar acak tanpa memandang kebugaran, dan karakteristik interaktor tidak dikirimkan kembali pada replikator, dan karenanya tidak direplikasi. Lihat Wilkins (2001) untuk tinjauan mengenai Lamarckisme, dan juga sudut pandang kritis pada peran Lamarckisme pada evolusi budaya.
Ada sejumlah keacakan dimana saja dalam proses evolusi membuat hasilnya non deterministik dan kadang menyebabkan perubahan entitas yang tidak berkorelasi dengan potensi reproduktif tinggi, proses yang dikenal dalam biologi sebagai “apungan genetik”. Namun aspek acak evolusi tidak dapat pernah bertanggung jawab atas adaptasi kompleks yang diperluukan yang nyata dalam mahluk hidup, termasuk manusia. Seleksi alam adalah satu-satunya penjelasan ilmiah yang masuk akal dalam hal ini. namun prosesnya lebih halus daripada yang biasanya diajarkan pada kita di sekolah.
http://www.faktailmiah.com/2011/03/13/makna-kebetulan-dalam-evolusi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar