Sabtu, 26 November 2011

Divisi Pteridophyta (Tumbuhan paku)

       Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan derah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 diantaranya tumbuh di Indonesia). Sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas. merupakan kelompok tumbuhan tyang berklorofil, hidup sebagai saprofit dan ada yang epifit. Tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab (higofit) yaitu dari daerah pantai hingga sekitar kawah.
       Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang dan daun. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril di sekelilingi organ reproduksi. Sistem transport internal, hidup di tempat yang lembab. Akar serabut berupa rhizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silindris pusat (terdapat xilem dan floem).
Ciri-ciri khusus tumbuhan paku antara lain :
1. Akar berupa :
    - Rhizoid : pada generasi gametofit
    - Akar serabut : pada generasi sporofit
    - Struktur anatomi akar :
                       a. pada bagian ujung dilindungi oleh kaliptra
                       b. Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat yang aktivitasnya keluar membentuk kaliptra sedangkan ke dalam membentuk sel-sel akar.
                        c. Pada silinder pusat terdapat fasisi (berkas pembuluh angkut) bertipe konsentris (xilem dikelilingi floem).
2. batang berupa :
     - Prothalium pada generasi gametofit
     - batang sejati pada generasi sporofit
     - Struktur anatomi batang :
                          a. Epidermis : mempunyai jaringan penguat yang terdiri dari atas sel-sel sklerenkim.
                            b. Korteks : banyak mengandung lubang (ruang antar sel).
                            c. Silender pusat : terdiri dari xilem dan floem yang membentuk berkas pengangkut bertipe konsentris.
3. Daun
     - Berdasarkan ukurannya, dibedakan menjadi dua yaitu :
                             a. Daun mikrofil : ukurannya kecil, hanya setebal selapis sel dan berbentuk rambut.
                              b. Daun mikrofil : ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian-bagian daun seperti tulang daun, tangkai daun, mesofil dan epidermis.
      - Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu :
                                a. Daun tropofil : untuk fotosintesis
                                b. Daun sporofil : penghasil spora
       - Spora berkumpul di sporangium. Sporangium bisa terdapat pada strobilus, sorus, atau sinagium. Setiap sporangium dikelilingi oleh sederetan sel yang membentuk bangunan seperti cincin yang disebut annulus yang berfungsi sebagai mengatur pengeluaran spora.
        - Spora berkumpul dalam badan yang disebut sorus. Sorus yang masih muda dilindungi oleh selaput sel yang disebut Indisium.
4. Generasi sporofit lebih dominan dan hidup bebas, sedangkan generasi gametofit tereduksi. Generasi sporofit ini lebih dikenal dengan tumbuhan paku.
5. Berdasarkan spora yang dihasilkan, ada tiga jenis tumbuhan paku, yaitu :
      - paku Homospor/Isopor : menghasilkan satu jenis spora saja dan mempunyai ukuran yang sama besar . Contoh : paku kawat atau  ground pine Lycopodium clavatum. Spora dari paku ini dikenal sebagai lycopodium powder yang dapat meledak di udara apabila terkumpul dalam jumlah cukup banyak.
      - Paku heterospor : menghasilkan dua jenis aspora yaitu : mikrospora (jantan) dan makrospora (betina). Contoh : paku rane (selaginella wildenowii) dan semanggi (Marisilea crenata).
        - paku peralihamn ; menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian  jantan dan sebagian betina (jenisnya berbeda = heterospora). Contoh : paku ekor kuda (Equisetum debile).

Reproduksi Tumbuhan Paku
       Reproduksi tumbuhan paku secara vegetatif dengan rhizoma dan membentuk spora secara generatidf dengan pembentukan gamet. Tumbuhan paku mengalami pergiliran (metagenesis) yaitu pergiliran keturunan antara generasi sporofit (penghasil spora) dengan generasi gametofit (penghasil gamet). Proses metagenesis tumbuhan paku sbb:
a. Generasi Sporofit
   - Spora dihasilkan oleh kotak spora yang disebut sporangium
   - Sporangium berkumpul dalam satu badan yang disebut dengan sorus yang terdapat dalam sporofil.
   - Spora keluar dari sporangium dan bila jatuh di tempat yang cocok akan terjadi pembuahan dan terbentuk zigot.
   - Zigot akan tumbuh berkembang menjadi sporofit dan berkembang sporofit dewasa.
b. Generasi gametofit
    - Pada generasi gametofit, protalium membentuk anteridium sebagai alat kelamin jantan dan menghasilkan spermatozoa sedangkan arkhegonium sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum.
    - Hasil peleburan antara sperma dan ovum menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku baru yang memiliki akar, batang, dan daun.

Siklus Hidup Spora Pterydophyta
1. Skema Metagenesis Paku Homospor/isospor
S1

2. skema Metagenesis Paku Heterospor
S2

c. Skema metagenesis Tumbuhan paku peralihan
S3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar